HabarBanjar – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Selatan (FKPT Kalsel) menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme pada tahun 2026. Ketua FKPT Kalsel, Muhammad Fauzi, menyampaikan bahwa kerja sama akan diperluas dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Selatan, guna menjawab tantangan penyebaran paham radikal yang kian masif, khususnya melalui media sosial.
Komitmen tersebut disampaikan Fauzi dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2025 Pencegahan Radikalisme dan Terorisme bertema peningkatan peran serta masyarakat dan sinergi bersama, yang digelar di Kota Banjarmasin. Ia menyoroti bahwa pelajar, mahasiswa, dan generasi muda menjadi sasaran utama konten negatif di ruang digital, yang kerap dibagikan tanpa proses penyaringan dan pemahaman kritis sehingga berpotensi memengaruhi pola pikir dan sikap.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, FKPT Kalsel berencana menggandeng alim ulama, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, akademisi, perguruan tinggi, serta memperkuat koordinasi dengan Kesbangpol, Binmas Polri, dan elemen masyarakat lainnya. Sinergi dengan Diskominfo Kalsel akan difokuskan pada pemanfaatan media publikasi pemerintah, seperti Media Center, Radio Abdi Persada, dan videotron, sebagai sarana penyebaran pesan-pesan pencegahan radikalisme dan terorisme yang mudah diakses masyarakat.
Fauzi menambahkan, rencana kerja sama tersebut telah mendapatkan persetujuan awal dan akan ditindaklanjuti melalui mekanisme resmi pada tahun 2026. Melalui kolaborasi yang berkelanjutan, FKPT Kalsel berharap Indeks Potensi Radikalisme (IPR) di Kalimantan Selatan dapat kembali menurun dan berada pada posisi yang lebih aman, seiring meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menangkal paham radikal. (RAP)
