HABARBANJAR.COM, Martapura – Masih tingginya tingkat pengangguran, kurangnya akses terhadap pendidikan dan infrastruktur, serta minimnya pemahaman tentang ekonomi syariah menjadi tantangan utama yang dihadapi masyarakat Kabupaten Banjar, terutama di daerah lahan basah.
Untuk itu lah, Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melaksanakan sosialisasi tentang Ekonomi Syariah berbasis lahan basah kepada sekitar 50 warga desa Indrasari Kecamatan Martapura, beberapa waktu yang lalu.
Tim dosen dari ULM tersebut dipimpin oleh Dr. Ir. Syahrial Shaddiq, M.Eng., dengan anggota oleh Dr. Noor Rahmini, S.E., M.E., Susi Apriana, S.E., M.Si., Prof. M. Handry Imansyah, MAM., Ph.D., Dr. Ir. H. Muhammad Anshar Nur, M.M., dan Achmad Suhaili, S.E., M.Si., Ak., CA. Selain itu ada juga 3 mahasiswa yang ikut terlibat, yakni M. Fikri Perdana, Najla Chantika, Yolanda Dwi Pastika.
Dr. Syahrial menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah awal tim pengabdi dalam menyampaikan kehadiran ekonomi syariah dalam menjawab permasalahan daerah khususnya masyarakat yang menjadi objek pengabdi. Antusias kegiatan ini terlihat banyaknya warga dan unsur perangkat yang hadir dan memberikan pertanyaan kepada tim pengabdi.
Lanjutnya, terdapat platform digital Sistem Informasi Ekonomi Syariah Berbasis Lahan Basah (SIESBLB) yang dirancang untuk membantu masyarakat di Kabupaten Banjar. Masyarakat akan diberikan pemahaman dan penerapan konsep ekonomi syariah dalam pemanfaatan lahan basah.
“Sistem ini akan menyediakan berbagai informasi dan layanan, seperti Informasi tentang konsep ekonomi syariah, Informasi tentang potensi ekonomi lahan basah, layanan edukasi dan pelatihan, forum komunikasi dan jaringan,” ungkap Ketua Tim PDWA.
Dr. Syahrial berharap pengembangan aplikasi SIESBLB dapat memberikan pemahaman ekonomi syariah juga kepada generasi Z yang lebih melek teknologi.
“Saya berharap kepada warga Desa Indrasari bisa memanfaatkan aplikasi SISEBLB sehingga bisa memberikan pemahaman kepada orang tua mereka, bahwa hadirnya ekonomi syariah untuk menjawab beberapa hal masalah dalam Islam yaitu riba,” tutupnya.