Berita

Kalsel Bersiap Hadapi Musim Kemarau Pendek dan Ancaman Karhutla, Pemprov Ajukan Bantuan Helikopter ke BNPB

22
×

Kalsel Bersiap Hadapi Musim Kemarau Pendek dan Ancaman Karhutla, Pemprov Ajukan Bantuan Helikopter ke BNPB

Share this article

Kalsel Bersiap Hadapi Musim Kemarau Pendek dan Ancaman Karhutla, Pemprov Ajukan Bantuan Helikopter ke BNPB

HABAR BANJAR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Banjarbaru memprakirakan musim kemarau tahun 2025 di wilayah Kalimantan Selatan akan berlangsung dengan sifat normal, namun memiliki durasi yang lebih pendek dari biasanya. Prediksi ini menimbulkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di wilayah yang memiliki sejarah kejadian karhutla tinggi.

Prakirawan BMKG Staklim Banjarbaru, Annisa Dwi Nopiyanti menjelaskan bahwa secara umum pola kemarau tahun ini tidak jauh berbeda dengan rata-rata tiga tahunan. Namun, wilayah utara Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, diprediksi mengalami kemarau dengan sifat bawah normal, atau lebih kering dari biasanya.

Puncak musim kemarau di Kalimantan Selatan diperkirakan terjadi pada bulan Agustus 2025 di tujuh zona musim (sekitar 58,3 persen wilayah), serta berlanjut hingga Oktober 2025 di lima zona musim (41,7 persen wilayah). Dengan durasi yang lebih singkat dari biasanya, Annisa mengingatkan bahwa ancaman karhutla tetap nyata dan memerlukan kesiapsiagaan yang serius.

Menanggapi prediksi tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai mengambil langkah antisipasi dengan mengajukan permohonan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa Gubernur telah mengusulkan lima unit helikopter water bombing dan dua unit helikopter patroli untuk ditempatkan di Kalsel.

Menurutnya, langkah ini dilakukan lebih awal sebagai bentuk antisipasi menghadapi puncak kemarau yang diprediksi BMKG terjadi pada bulan Agustus. Harapannya, armada udara sudah siaga pada bulan Juli, mengingat beberapa wilayah titik api sulit dijangkau oleh tim darat.

Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, Pemprov Kalsel mengklaim keberhasilan dalam menekan luas lahan terbakar pada 2024, setelah mengalami berbagai kelemahan pada tahun 2023. Contohnya, kegiatan pembasahan lahan di kawasan Guntung Damar dan area strategis seperti ring satu Bandara Syamsudin Noor dilakukan lebih cepat dibanding tahun sebelumnya. Selain helikopter, Pemprov juga telah merancang rencana pelaksanaan operasi modifikasi cuaca jika terjadi kekeringan ekstrem.

BMKG juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pencegahan, seperti tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta mendukung upaya pembasahan lahan gambut dan pengisian embung saat curah hujan masih tersedia. Langkah-langkah ini dinilai penting untuk menjaga tinggi muka air dan mengurangi potensi kebakaran saat musim kemarau tiba.

Dengan prediksi kemarau yang lebih pendek namun tetap berisiko tinggi, seluruh pihak diharapkan bersinergi meningkatkan kesiapsiagaan, baik dari sisi teknis, kelembagaan, maupun partisipasi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *