HABAR BANJAR — Program Sekolah Rakyat yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus menunjukkan perkembangan positif. Setelah sukses menjaring 225 siswa pada gelombang pertama, kini pemerintah kembali membuka pendaftaran tambahan untuk 100 siswa baru, terdiri dari jenjang SD dan SMA.
Pendaftaran gelombang kedua ini dibuka selama bulan Juli 2025 dan terbuka bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya yang masuk dalam Desil 1 dan 2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Penambahan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemprov Kalsel dalam menjawab kebutuhan pendidikan gratis dan berkualitas bagi masyarakat miskin.
Sementara itu, proses pembelajaran bagi siswa yang telah diterima pada gelombang pertama mulai menunjukkan aktivitas nyata. Sebanyak 125 siswa dari Sekolah Rakyat Banjarbaru telah menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh pada awal pekan ini. Pemeriksaan tersebut meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, serta pemeriksaan umum lainnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang menjadi tahap awal sebelum proses belajar mengajar dimulai.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan dengan dukungan berbagai pihak, di antaranya Klinik Pratama Sentra Budi Luhur, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, dan Puskesmas Guntung Payung. Setelahnya, para siswa langsung mengikuti kegiatan MPLS yang dirancang untuk membangun semangat belajar dan memperkenalkan lingkungan baru mereka.
Sekolah Rakyat sendiri merupakan program pendidikan gratis yang sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor, menegaskan bahwa program ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang belum terjangkau layanan pendidikan formal. “Sekolah Rakyat adalah harapan baru bagi anak-anak kita yang selama ini terkendala ekonomi untuk bisa mengenyam pendidikan layak,” ucapnya dalam salah satu kesempatan.
Hingga saat ini, kegiatan belajar sementara masih dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalsel dan beberapa fasilitas pendukung lain seperti BBPPKS dan Sentra Budi Luhur. Pembangunan fasilitas permanen sedang berlangsung di kawasan Sambang Lihum, Kabupaten Banjar, dan direncanakan menjadi pusat kegiatan utama Sekolah Rakyat ke depan.
Para orang tua siswa pun menyambut program ini dengan antusias. Mereka berharap agar program ini bisa berkelanjutan dan menjadi jalan bagi anak-anak mereka untuk mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Dengan dimulainya MPLS dan dibukanya kembali pendaftaran, Sekolah Rakyat Kalsel kini memasuki babak baru sebagai salah satu terobosan pendidikan berbasis pemerataan dan keadilan sosial.
