Pemprov Kalsel bersama PT Angkasa Pura I terus berupaya mengembalikan status internasional Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru.
Status tersebut dicabut sejak 2 April 2024 lalu, sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.
Sejumlah langkah strategis dilakukan agar bandara ini kembali melayani penerbangan internasional reguler.
Salah satunya tak hanya menargetkan Bandara Syamsudin Noor sebagai tempat keberangkatan jemaah haji dan umrah.
Namun, juga membuka rute penerbangan langsung ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Gubernur Kalsel Muhidin membeberkan Pemprov Kalsel sudah mengajukan permohonan resmi kepada Kementerian Perhubungan.
Meminta agar Bandara Syamsudin Noor sebagai bandara reguler yang melayani penerbangan internasional.
“Sudah kami ajukan ke Kemenhub agar Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara reguler ke luar negeri. Kita tunggu, mana yang paling memungkinkan, apakah ke Singapura dan Malaysia, atau negara lain,” ujar Muhidin.
Langkah awal persiapan, landasan pacu atau runway bandara direncanakan akan diperpanjang sejauh 500 meter.
Ini untuk memenuhi standar operasional bandara internasional. “Ini juga telah disampaikan ke kementerian terkait,” tambahnya.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Khaerul Assidiqi menerangkan seluruh dukungan administratif dan teknis untuk memenuhi standar operasional bandara internasional telah disiapkan pihaknya.
Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan kesiapan fasilitas dan pelayanan bandara sebagai bagian dari pertimbangan izin penerbangan internasional untuk Bandara Syamsudin Noor.
“Administrasi sudah dilengkapi. Kesiapan bandara pun sudah kami sampaikan. Fasilitas dan pelayanan memang harus terus ditingkatkan dalam rangka mendukung status bandara internasional,” kata Khaerul.
Ia memaparkan dari hasil evaluasi internal, ada dua negara yang paling potensial menjadi tujuan awal penerbangan internasional dari Banjarbaru, yakni Malaysia dan Singapura.
Keduanya diketahui merupakan destinasi akhir (end destination) terbanyak dari penumpang asal Kalsel.