Habarbanjar – Rencana pembukaan rute penerbangan internasional Banjarmasin–Malaysia oleh maskapai AirAsia pada 20 Oktober 2025 mendatang disambut penuh optimisme oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Langkah ini diyakini menjadi momentum penting bagi penguatan sektor perdagangan dan ekspor, terutama komoditas perikanan segar yang memiliki pasar potensial di Negeri Jiran.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Ahmad Bagiawan, menyampaikan bahwa selama ini ekspor perikanan ke Malaysia masih relatif kecil, yakni sekitar 713 kilogram pada Juni 2025, dengan komoditas utama berupa ikan hidup, udang, lobster, kepiting, hingga belut. “Dengan adanya penerbangan langsung, kami optimis volume ekspor akan meningkat karena akses lebih cepat dan efisien,” ujarnya.
Menurutnya, meski ekspor ke Jepang dan Taiwan masih mendominasi, pelaku usaha di Kalsel kini mulai menunjukkan minat serius untuk memperluas pasar ke Malaysia. Beberapa eksportir perikanan disebut telah menjalin komunikasi intensif agar bisa segera memanfaatkan jalur baru tersebut.
Selain perikanan, peluang juga terbuka bagi komoditas bernilai tinggi lain seperti kerajinan tangan, makanan olahan, dan produk UMKM lokal. Kehadiran jalur udara dinilai strategis untuk mengembangkan produk yang mudah rusak sekaligus menarik bagi wisatawan mancanegara.
“Dengan kedatangan turis dari Malaysia, kita harap produk-produk UMKM Kalsel semakin dikenal luas. Ini bukan hanya peluang ekspor, tetapi juga kesempatan besar bagi ekonomi kreatif dan pariwisata daerah,” tambah Ahmad.
Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen memperkuat pendampingan bagi UMKM agar siap bersaing di pasar internasional, sehingga penerbangan internasional perdana ini benar-benar menjadi pintu masuk kebangkitan ekonomi daerah.
