Berita

Share Tanpa Kroscek Awal Mula Jadi Penyebar Hoax

51
×

Share Tanpa Kroscek Awal Mula Jadi Penyebar Hoax

Share this article

FM

Artikel ini khusus buat generasi gaptek (gapai teknologi) yang kadang suka kecebur di kubangan berita bohong. Daripada nama baik tercemar gara-gara share kabar burung yang ternyata cuma drama queen, mending kita level up bareng-bareng!


Red Flag Hoax: Ciri-Ciri Berita Bohong yang Bikin Iler Netizen Tumpah

Gimana sih cara bedain info legit sama sampah digital? Gampang banget, kayak bedain flexing beneran sama flexing KW. Perhatikan tanda-tanda ini:

  1. Judulnya Clickbait Banget: Kayak, “RAHASIA BESAR INI AKAN MENGGUNCANG DUNIA! SHARE SEBELUM DIHAPUS!” atau “AWAS! MAKAN INI BIKIN KAKI JADI TIGA!” Kalau judulnya udah kayak teriak-teriak dan provokatif (manas-manasin), auto-skip, guys. Berita beneran itu biasanya calm dan fokus ke fakta.
  2. Minta Banget Dishare/Diviralkan: Kalau di akhir pesan ada kalimat kayak, “SEBARKAN KE 10 GRUP AGAR SELAMAT!” atau “JANGAN SIMPAN SENDIRI, INI PENTING!”, Fix itu scam buat nyebarin hoax! Mereka cuma butuh kalian jadi budak share mereka.
  3. Sumbernya Nggak Jelas: Tulisannya cuma bilang, “Kata seorang teman…” atau “Dari grup sebelah…”. Emangnya temanmu itu Dewa Informasi? Kalau bukan dari media resmi, situs pemerintah, atau institusi kredibel, anggap aja angin lalu.
  4. Isinya Penuh Emosi, Bukan Fakta: Gaya penulisannya lebay, pakai kata-kata yang bikin kita gampang marah, takut, atau benci. Mereka mainin emosi kita biar kita nggak sempet mikir logis.
  5. Tanggal dan Fotonya Jadul: Sering banget berita lama di-repackage jadi berita baru. Atau, pakai foto bencana tahun 2010 buat gonggongin kejadian hari ini. Cek fotonya pakai Google Image Reverse Search!

STOP JADI TIM SHARE TANPA CROSS-CHECK!

Jujur deh, yang masih suka forward info tanpa cek ricek, kalian tuh kayak tukang pos yang nggak peduli isi suratnya surat cinta atau surat utang—asal nyampe! Itu namanya minim literasi digital, guys.

Sindiran Keras buat Para Auto-Sharer:

Gengs, jari itu harganya mahal, lho. Masa cuma buat tap-tap tombol Share info yang bahkan kalian nggak ngerti bener atau nggak? Berasa jadi pahlawan digital, padahal cuma jadi kurir hoax.

Lu kira HP lu nggak punya fitur Google Search? Sebelum nge-gas di kolom komentar atau nge-spam grup keluarga, cuma butuh 10 detik buat ketik keyword di Google dan cari sumber aslinya. Kalau nggak mau repot, jangan sok-sokan ikut nimbrung urusan berita!


Cara Anti-Hoax buat Kalian yang Males Baca Panjang

Nih, cheat sheet biar kalian nggak ketipu lagi dan bisa sombonge ke teman-teman di grup kalau kalian itu pembaca cerdas:

  1. Tarik Napas, Jangan Kalap Share: Kalau ada berita yang bikin kaget, takut, atau marah, JANGAN LANGSUNG SHARE. Tahan dulu jari sakti kalian.
  2. Cek Sumbernya (Wajib!): Lihat URL-nya. Kalau domainnya aneh-aneh (bukan .com media besar, atau malah blog gratisan), TINGGALKAN!
  3. Googling Keyword Kunci: Salin beberapa kata penting dari berita itu, terus cari di Google. Kalau media besar, terpercaya, atau situs CekFakta nggak ada yang bahas, itu Hoax.
  4. Cek di Situs Fact-Checker: Indonesia punya TurnBackHoax atau CekFakta.com. Save link ini, dan setiap ada info mencurigakan, langsung ketik di sana. Mereka kerja keras buat kita, manfaatin dong!
  5. Cek Foto/Video Lama: Pakai Google Images atau TinEye. Upload foto/video yang kalian curigai, dan lihat: Kapan pertama kali diunggah? Konteknya apa?

Intinya: Jadilah netizen yang sat-set dan cerdas, bukan netizen yang gampang digoreng. Jangan mau jadi pion dalam permainan penyebar hoax.

Mulai sekarang, sebelum share, tanyakan ke diri sendiri: “Udah gue cek belum nih? Atau gue cuma mau ikutan rame doang?”

Yuk, kita jaga kebersihan timeline kita bareng-bareng! Spread facts, not fear! Gaspol!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *