Banjarmasin, 27 Januari 2025 — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun, implementasi program ini di Kalsel menghadapi beberapa kendala yang memerlukan perhatian serius.
Keterbatasan Petunjuk Teknis
Salah satu hambatan utama adalah belum tersedianya petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait pemanfaatan dana desa untuk mendukung program MBG. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel, Faried Fakhmansyah, menyatakan bahwa tanpa juknis tersebut, pemerintah desa tidak memiliki dasar hukum untuk melaksanakan program ini. “Kami masih menunggu arahan dan regulasi dari pemerintah pusat. Jika sudah ada, Kalsel siap menjalankan program makan bergizi gratis menggunakan dana desa,” ujar Faried.
Kesiapan Infrastruktur dan Sumber Daya
Selain itu, kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia di tingkat desa juga menjadi tantangan. Beberapa desa mungkin belum memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung distribusi dan penyimpanan makanan bergizi. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan desa untuk memastikan kesiapan tersebut.
Koordinasi Antar Lembaga
Koordinasi antara berbagai instansi terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga menjadi faktor penentu keberhasilan program ini. Diperlukan sinergi yang baik antara Dinas PMD, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan instansi lainnya untuk memastikan program berjalan efektif dan tepat sasaran.
Dukungan Penuh dari Pemprov Kalsel
Meskipun menghadapi berbagai kendala, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyatakan dukungannya terhadap program MBG. Plh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Imam Subarkah, menyatakan komitmennya dalam mendukung ketersediaan bibit tanaman hortikultura untuk mendukung program ini. “Kami sangat mendukung program astacita makan bergizi gratis dari segi ketersediaan bibit tanaman hortikultura untuk 13 kabupaten/kota se-Kalsel,” kata Imam.
Dengan mengatasi kendala-kendala tersebut melalui kerjasama dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kalimantan Selatan.