Banjarbaru, habarbanjar- Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis ekspor barang asal Kalsel turun 4,39 persen atau hanya US$765,04 juta dibanding nilai ekspor Maret 2025 yang sebesar US$800,19 juta.
Berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 dijit disumbangkan oleh kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$ 636,97 juta atau 83,26 persen dari total ekspor April 2025, disusul kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang menyumbang ekspor sebesar US$89,80 juta dan kelompok karet dan barang dari karet (HS 40) dengan nilai ekspor US$14,02 juta.
Selain itu, nilai impor Kalsel pada April 2025 juga mengalami penurunan 26,76 persen atau sekitar US$91,34 juta.
“Impor Kalsel pada April 2025 menurut negara asal tertinggi adalah dari Singapura dengan nilai US$57,80 juta, naik sebesar 77,49 persen dibandingkan periode Maret 2025 yang sebesar US$32,57 juta Kemudian diikuti dari Tiongkok yang mencapai US$21,43 juta, Malaysia dengan nilai US$10,22 juta, Jerman sebesar US$1,01 juta, dan Korea Selatan sebesar US$0,33 juta” kata Kepala BPS Kalsel, Mukhamad Mukhanif.
Lima kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi pada April 2025 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$66,08 juta, kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) sebesar US$15,12 juta dan kelompok kapal, perahu dan struktur terapung (HS 89) sebesar US$6,35 juta.
Kelompok berbagai produk kimia (HS 38) berkontribusi US$1,01 juta, kemudian kelompok mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar US$0,78 juta.
