HABARBANJAR, KALSEL – Bandara Internasional Syamsudin Noor hari ini menjadi lokasi pelaksanaan latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) menghadapi ancaman bom. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 250 personel dari unsur TNI, pengelola bandara, dan tim penanggulangan teknis lainnya.
Kegiatan latihan dimulai sejak pukul 07.00 WITA, Kamis 03/07/2025), dengan skenario adanya ancaman bom pada penerbangan Wings Air rute Jakarta – Banjarmasin yang sedang dalam perjalanan menuju Bandara Syamsudin Noor. Skenario ini dikembangkan untuk menguji kesiapan seluruh elemen dalam menghadapi situasi darurat dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Langkah Penanganan
Setibanya pesawat di apron bandara, tim gabungan yang terdiri dari:
Lanud Sjamsudin Noor
Korem 101/Antasari
Denzipur 8/GM
ARFF (Pemadam Bandara)
serta unit ground handling Angkasa Pura I
Langsung melakukan langkah evakuasi terhadap seluruh penumpang menggunakan bus menuju lokasi aman. Sementara itu, personel penjinak bom (Jihandak) dari Denzipur 8/GM melakukan penyisiran dan berhasil menemukan benda mencurigakan di area bagasi.
Benda tersebut kemudian diamankan dan dimusnahkan secara terkendali menggunakan peralatan bomb blanket dan bomb trailer, sesuai prosedur internasional keselamatan penerbangan.
Pernyataan Resmi
Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Ilham Yunus, yang turut hadir langsung dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa latihan ini sangat penting untuk memastikan kesiapan operasional dalam menghadapi ancaman nyata.
“Latihan ini menguji standar operasional penanganan ancaman bom di bandara. Dengan latihan rutin seperti ini, seluruh personel bisa lebih siap dalam merespons situasi darurat secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Lanud Sjamsudin Noor, Kolonel Pnb Suparjo, menambahkan bahwa dalam kondisi ancaman tinggi (kode merah), pengamanan akan diambil alih oleh TNI AU. Namun, jika situasi sudah dinyatakan aman, maka wewenang pengelolaan dikembalikan ke manajemen bandara.
Penutup
Seluruh rangkaian latihan selesai pada pukul 09.15 WITA dengan lancar, aman, dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Bandara kembali beroperasi normal dan tidak ada gangguan terhadap penerbangan reguler.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen seluruh pihak dalam menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan sipil di wilayah Kalimantan Selatan.