BANJARMASIN – Sebanyak tiga jenazah warga negara asing (WNA) korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, berhasil diidentifikasi. Jenazah-jenazah tersebut kini bisa dipulangkan ke negara asalnya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kalsel, Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko, mengatakan bahwa pihak keluarga sudah bisa mengambil jenazah ketiga korban tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin mulai Minggu (7/9).
Menurut Yandiko, proses identifikasi jenazah WNA ini lebih cepat selesai karena kondisinya lebih mudah dikenali dan catatan medisnya lengkap. Hal ini berbeda dengan lima jenazah WNI lainnya yang masih dalam proses identifikasi karena kondisi jasad yang cukup parah terbakar.
Proses identifikasi ini mengandalkan properti atau tanda khusus pada tubuh yang tidak hilang, seperti tato, tindik telinga, bekas operasi, cincin, kalung, dan benda yang melekat di tubuh. Selain itu, catatan gigi juga sangat membantu dalam proses identifikasi.
Kedelapan korban helikopter yang jatuh di Kalsel adalah:
- Pilot: Kapten Haryanto (Kota Batam, Kepulauan Riau)
- Teknisi: Hendra Darmawan (Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan)
- Penumpang:
- Mark Werren (Australia)
- Santha Kumar Prabhakaran (India)
- Claudine Pereira Quito (Brasil)
- Iboy Irfan Rosa (Kabupaten Kuantan Singingi, Riau)
- Yudi Febrian Rahman (Pekan Baru, Riau)
- Andys Rissa Pasulu (Kota Balikpapan, Kalimantan Timur)
Helikopter ini ditemukan jatuh di kawasan hutan sekitar Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalsel, pada Rabu (3/9).