BeritaKab. BanjarnasionalSosial

Keracunan Massal MBG di Banjar, Tim Polres Bawa Sampel Makanan ke Laboratorium

53

Penulis: MW

Kabupaten Banjar, habarbanjar — Puluhan siswa dari berbagai sekolah di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengalami keracunan massal diduga akibat mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga Kamis malam (9/10/2025), setidaknya 90 siswa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis akibat gejala seperti sakit perut, muntah-muntah, dan kondisi tubuh yang lemas. Korban berasal dari MI, MTs, SMA IT Assalam Kelurahan Pesayangan Martapura, serta dua sekolah di Desa Tungkaran. Selain siswa, Kepala Sekolah SMA IT Assalam turut menjadi korban keracunan.

Pihak Polres Banjar bersama Kodim 1006/Banjar dan Pemerintah Kabupaten Banjar bergerak cepat dengan mendirikan posko khusus di depan IGD RS Ratu Zalecha Martapura untuk memfasilitasi penanganan korban. Tenaga medis siap siaga, dan fasilitas rumah sakit serta puskesmas di sekitar lokasi turut membantu evakuasi dan perawatan korban, dengan Pemkab Banjar menanggung biaya pengobatan.

Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli menjelaskan bahwa Polres telah menyiapkan posko khusus untuk penanganan dan tengah melakukan investigasi menyeluruh atas kasus ini. Sampel makanan dan muntah siswa telah dibawa ke laboratorium di Jakarta atau Surabaya untuk diuji guna memastikan penyebab pasti keracunan. “Untuk memastikan, kita bawa makanan ini ke laboratorium,” kata AKBP Dr. Fadli. Sementara itu, dapur MBG yang memasok makanan tersebut dihentikan operasionalnya selama proses pemeriksaan.

Dari total korban yang dirawat, sebanyak 22 siswa telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sementara 5 siswa dirujuk ke fasilitas kesehatan lain, dan sisanya masih menjalani perawatan intensif. Pihak berwenang terus melakukan pemantauan ketat untuk memastikan tidak ada korban tambahan dan semua siswa mendapatkan perawatan optimal.

Insiden ini menjadi perhatian serius seluruh pihak terkait, dengan upaya maksimal untuk menangani dampak kesehatan dan menyelidiki sumber kontaminasi demi mencegah kejadian serupa di masa depan.

Exit mobile version