Banjar, habarbanjar- Ratusan siswa di Kabupaten Banjar mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10). Sekretaris Satgas MBG Kabupaten Banjar, Sipliansyah Hartani, memastikan seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis dan berada dalam kondisi ringan.
Sipliansyah menjelaskan, dari sekitar 134 siswa yang keracunan, sebagian sempat dirawat di UGD dan ada pula yang menjalani rawat inap, namun semuanya berhasil ditangani oleh pihak rumah sakit.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara Dinas Kesehatan Banjar, ditemukan kandungan nitrit pada nasi dan sayur yang dikonsumsi siswa, yang diduga kuat menjadi penyebab keracunan massal ini.
Investigasi dan Tindak Lanjut
Pihak Satgas MBG telah dimintai keterangan oleh tim investigasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjelaskan kronologi kejadian. Sipliansyah mengklarifikasi bahwa insiden ini dianggap sebagai murni musibah, bukan akibat kelalaian.
Menurutnya, standar Sistem Produksi Pangan Gizi (SPPG) sudah terpenuhi, meskipun ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki.
Saat ini, Satgas MBG berperan memberikan masukan teknis, sementara keputusan dan kebijakan lebih lanjut berada di tangan BGN. Sipliansyah menyatakan koordinasi dengan BGN Pusat sedang dilakukan, termasuk mengenai kewenangan Satgas untuk menegur atau memberikan sanksi kepada SPPG.
Selain itu, tim Satgas juga telah melakukan investigasi mendalam dengan mewawancarai berbagai pihak, mulai dari ahli gizi, kepala SPPG, bagian akuntansi, hingga 47 karyawan yang terlibat dalam proses produksi makanan.
Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada kejadian serupa di masa mendatang.
