HABAR BANJAR – Debit air di Desa Dukuh Rejo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, mulai menurun hingga 80 persen setelah beberapa hari terakhir wilayah tersebut dilanda banjir akibat curah hujan tinggi di bagian hulu.
Data sementara Pemerintah Kecamatan Mantewe mencatat, sekitar 40 rumah warga di enam RT terdampak banjir, dengan 10 rumah di antaranya terendam air setinggi 30–50 sentimeter pada puncak kejadian. Kini, sebagian besar wilayah telah berangsur kering, dan warga mulai kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan.
Kepala Desa Dukuh Rejo, Rasidi, mengatakan masyarakat bersama relawan bergotong royong membersihkan sisa lumpur dan memperbaiki saluran air agar genangan cepat surut.
“Alhamdulillah air sudah turun sekitar 80 persen. Warga sangat kompak bergotong royong membersihkan lingkungan,” ujarnya di Tanah Bumbu, Rabu.
Meski kondisi membaik, sebagian warga dilaporkan mengalami gatal-gatal dan iritasi kulit akibat paparan air kotor. Menyikapi hal itu, Puskesmas Mantewe menurunkan petugas medis ke lokasi untuk memberikan pemeriksaan serta membagikan obat antihistamin dan salep kulit.
Kepala Puskesmas Mantewe, drg. Lestari, mengatakan pihaknya telah menyiapkan stok obat-obatan, vitamin, dan cairan antiseptik guna mencegah penyakit pasca-banjir.
“Kami juga melakukan penyuluhan kepada warga agar menjaga kebersihan dan tidak menggunakan air genangan,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Tanah Bumbu bersama pemerintah kecamatan terus memantau kondisi cuaca dan menyalurkan bantuan logistik berupa air bersih, makanan siap saji, dan perlengkapan kebersihan.
Camat Mantewe, H. Sahriansyah, menyebutkan sinergi antara warga, relawan, dan pemerintah membuat pemulihan berjalan cepat.
“Kami fokus pada pembersihan dan pencegahan penyakit. Situasi mulai kondusif,” katanya.
Dengan menurunnya debit air dan meningkatnya kesadaran warga menjaga kebersihan, pemerintah daerah berharap aktivitas masyarakat Desa Dukuh Rejo segera kembali normal dalam waktu dekat.
