
Banjarmasin, habarbanjar – Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) sejumlah sungai besar di Kalimantan Selatan dilaporkan masih berada pada level yang mengkhawatirkan. Data terbaru dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Banjarmasin pada Minggu (28/12/2025) pukul 09.00 WITA menunjukkan beberapa titik aliran sungai telah mencapai status Bahaya.
Sungai Riam Kiwa menjadi perhatian utama setelah mencatatkan TMA setinggi 8,5 meter. Dengan kondisi cuaca yang masih diguyur hujan, sungai ini berstatus Bahaya karena batas jagaan telah mencapai 0 meter. Artinya, air telah melampaui batas aman dan berpotensi besar menimbulkan banjir di wilayah hilir.
Sementara itu, Sungai Martapura juga berada pada status Siaga dengan ketinggian 9,5 meter. Meski cuaca di sekitar lokasi terpantau cerah, masyarakat diminta tidak lengah karena ambang batas jagaan hanya tersisa 0,5 meter sebelum air meluap ke pemukiman.
Kenaikan debit air tidak hanya terjadi di Kabupaten Banjar. Beberapa sungai di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah juga menunjukkan tren serupa:
-
Sungai Tabalong: 8,6 meter (Status Bahaya)
-
Sungai Amandit (HSS): 5,65 meter (Status Bahaya)
-
Sungai Riam Kanan: 7,55 meter (Status Bahaya)
-
Bendung Karang Intan: 10,7 meter (Status Waspada)
-
Bendung Telaga Langsat: Status Siaga
-
Bendungan Riam Kanan: Elevasi +58,58 meter (Cuaca Cerah)
Menanggapi kondisi ini, Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar, Yayan Daryanto, menginstruksikan warga, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan bantaran sungai, untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan TMA sungai. Segera lakukan langkah antisipasi mandiri apabila terjadi peningkatan debit air secara signifikan, khususnya bagi warga di sepanjang bantaran Sungai Riam Kiwa dan Sungai Martapura,” tegas Yayan.











