BANJARBARU, habarbanjar.com- Koalisi Jagasuara 2024 menyelenggarakan sosialisasi dan simulasi pemanfaatan jelang PSU Pilkada Banjarbaru.
Jaga suara adalah sebuah gerakan partisipasi publik untuk turun tangan menjaga hasil penghitungan suara di TPS.
Sejumlah pemateri hadir diantaranya Titi Anggraini dari Dewan Pembina Perludem, Netty Herawati dari Pusham ULM, Rachmadi Engot (Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi/GMPD) Banjarbaru, serta Hadar Nafis Gumay selaku Koordinator Jagasuara 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Titi (Dewan Pembina Perludem) menyampaikan fenomena PSU dengan calon tunggal di kota Banjarbaru dimana hal ini adalah suatu hal yang tidak wajar yang mana ada permasalah yang serius dalam demokrasi di Kota Banjarbaru.
“Semua masyarakat harus bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik di TPS agar tidak terjadi intimidasi, manipulasi dan jual beli suara, sehingga pelaksanaan Pemilu tidak lagi dilakukan secara transaksional” ungkap Titi.
Selain itu, Netty Herawaty (Pusham ULM) turut menyuarakan pentingnya PSU dalam demokrasi dimana PSU memungkinkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang diinginkan, sehingga menghasilkan pemerintahan yang sah dan demokratis.
Rachmadi Engot selaku Ketua GMPD Banjarbaru memiliki target untuk mengembalikan demokrasi di Kota Banjarbaru agar berjalan sesuai aturan yang berlaku.
PSU sendiri merupakan salah satu komponen penting dalam demokrasi yang memungkinkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang mereka percaya dan mengawasi kekuasaan.
Lebih lanjut, acara tersebut juga memperkenalkan aplikasi jaga suara 2024 yang memiliki fungsi utama dengan cara memfoto formulir C hasil pada pemilu 2024.
Salah satu metode yang digunakan adalah dengan mengunggah foto hasil perolehan suara dari tiap TPS ke situs Jagasuara2024.org, yang nantinya akan dicocokkan dengan data resmi milik KPU.