BeritaSosialTeknologi

BIN Soroti Potensi Konflik Keagamaan di Kalsel, Kemenag Perkuat Dialog dan Toleransi

14
×

BIN Soroti Potensi Konflik Keagamaan di Kalsel, Kemenag Perkuat Dialog dan Toleransi

Share this article

BIN Soroti Potensi Konflik Keagamaan di Kalsel, Kemenag Perkuat Dialog dan Toleransi

HabarBanjar – Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Temu Konsultasi Pencegahan Konflik Paham Keagamaan Islam se-Kalsel Tahun 2025, di Imperial Ballroom Hotel Roditha, Kota Banjarmasin. Acara dihadiri dari Kemenag serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tingkat kabupaten/kota se-Kalsel. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Intelijen Negara (BIN) dengan moderator Zainul Irfan, Ketua Tim Kepenghuluan Bidang Urais Kanwil Kemenag Prov. Kalsel.

Potensi Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan

Dalam pemaparannya, perwakilan BIN menyampaikan bahwa konflik sosial berbasis keagamaan menjadi salah satu potensi ancaman terhadap stabilitas keamanan wilayah. Provinsi Kalsel yang memiliki keberagaman agama, budaya, dan identitas sosial memerlukan langkah antisipatif agar gesekan horizontal tidak berkembang menjadi konflik terbuka.

“Urgensi kebijakan strategis intelijen mencakup upaya meredusir kerawanan ujaran kebencian, provokasi, dan diskriminasi agama, mendorong dialog antarumat beragama, memperkuat iklim toleransi dalam kebhinnekaan, serta menjamin stabilitas keamanan wilayah,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pengalaman konflik di Indonesia seperti Poso (1998–2001), Maluku (1999–2000), dan Tolikara (2015) sebagai pembelajaran penting dalam menjaga kerukunan di Kalsel. Menurutnya, potensi konflik horizontal di Kalsel lebih besar dibanding konflik antaragama karena mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan peran para guru dan tokoh agama sebagai penyeimbang.

Media Sosial Jadi Pemicu

BIN menegaskan bahwa media sosial dapat menjadi wadah provokatif apabila disalahgunakan, terutama dalam isu keagamaan.
Platform digital yang seharusnya menjadi ruang berbagi informasi positif sering kali dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyebarkan ujaran kebencian, provokasi, dan narasi intoleran.

Langkah Pencegahan

BIN Kalsel terus melakukan patroli siber untuk memantau konten viral yang berpotensi memicu konflik keagamaan. Upaya pencegahan dilakukan melalui:

  • Deteksi dini dan monitoring potensi konflik baik secara offline maupun di media sosial.
  • Identifikasi isu sensitif, ujaran kebencian, dan kejadian menonjol terkait agama.
  • Pemetaan kerawanan konflik sosial berdimensi keagamaan.
  • Sinergi bersama Komite Intelijen Daerah, Kanwil Kemenag, FKUB, tokoh agama, dan masyarakat.

Kegiatan diakhiri dengan ajakan bersama untuk memperkuat moderasi beragama dan menjaga kerukunan umat di Kalimantan Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *