Banjarbaru – Sementara Pemerintah Provinsi Kalsel menyatakan kesiapan penuh mendukung program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari upaya untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Plh Gubernur Roy Rizali Anwar menyambut baik perhatian besar yang diberikan oleh pemerintah pusat terhadap pengembangan lahan pertanian di Kalsel. Menurutnya, program ini tidak hanya akan membantu menciptakan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat, khususnya melalui pengolahan lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif.
“Kalsel menjadi salah satu kawasan prioritas dalam pengembangan sawah baru. Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk mengoptimalkan potensi pertanian di daerah ini, yang tentunya akan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Roy.
Roy mengungkapkan untuk optimasi lahan rawa seluas 46.340 hektare, telah tercapai 41.829 hektare. Selain itu, program pompanisasi seluas 23.433 hektare bahkan telah melampaui target yakni 27.894 hektar atau 119,03 persen.
Menurutnya, hal ini menunjukkan kesiapan Kalsel dalam memfasilitasi perluasan lahan pertanian guna mendukung program CSR yang menargetkan perluasan 500 ribu hektare sawah baru di provinsi tersebut.
Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa program cetak sawah baru ini menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan, dengan target mencetak satu juta hektare hingga 2025.
“Program cetak sawah adalah langkah penting untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan Indonesia. Kami sangat mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam mendukung penuh program ini,” ujar Amran.
Sebagai bagian dari program ini, Kalsel ditargetkan untuk membuka 500 ribu hektaresawah baru, dengan berbagai kabupaten/kota di daerah tersebut memiliki target luas lahan masing-masing.
Sebanyak 159 petani milenial di Kota Banjarbaru tentu sangat berminat dengan program yang dijanjikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Amran mengiming-imingi gaji Rp 10 juta per bulan kepada anak muda yang mau jadi petani.
Sebanyak 3.000 petani milenial diperlukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk program pencetakan satu juta hektare sawah baru.
Keberadaan 159 petani milinial tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarbaru Risnawati, Kamis (14/11).
Dia menilai petani muda di ibu kota Kalimantan Selatan ini cukup kreatif dan aktif dalam pengembangan usaha taninya. Baik itu secara perorangan ataupun berkelompok.
Risnawati pun memaparkan para petani tersebut tersebar di Kecamatan Banjarbaru Selatan 12 orang, Banjarbaru Utara 28 orang, Cempaka 42 orang, Landasanulin 37 orang dan Lianganggang 40 orang. “Saat ini persoalan pertanian kota ini adalah kurangnya minat pemuda terhadap sektor ini,” ungkap Risnawati.