BeritaInternasionalKab. KotabarunasionalTeknologi

PLN Bangun SUTT 150kV Grogot-Sei Durian-Tarjun, Dorong Peningkatan Ekonomi

98

PLN Bangun SUTT 150kV Grogot-Sei Durian-Tarjun, Dorong Peningkatan Ekonomi

 

KOTABARU – Pembangunan infrastruktur kelistrikan nasional terus berlangsung di berbagai wilayah, termasuk proyek pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Sei. Durian – Tarjun yang terbentang dengan panjang sekitar 309 kilometer sirkuit (kms) dengan 342 tower.

Proyek pembangunan ini melintasi 2 Provinsi, yaitu Kab. Paser Kalimantan Timur dan Kab. Kotabaru Kalimantan Selatan dan menjadi bagian dari upaya PLN dalam memperkuat jaringan listrik serta memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat di daerah tersebut.

Proyek ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan Pemerintah Daerah (Pemda), karena diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Seperti proyek yang sudah sebelumnya di Kabupaten Kotabaru yakni SUTT 150kV Batulicin-Kotabaru, SUTT 150 Selaru-Sebuku dan SUTT 150kV Batulicin-Tarjun. Pembangunan SUTT ini diyakini akan semakin membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar proyek.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru, Said Akhmad, sebelumnya telah menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap Proyek Strategis Nasional ini. “Proyek ini memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memperkuat konektivitas menuju Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Said dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), Raja Muda Siregar, menegaskan bahwa seluruh tahapan pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2023 dan Permen ESDM No. 13 Tahun 2021.

“Kami melaksanakan setiap pekerjaan sesuai regulasi yang berlaku, dan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pemda, perangkat desa, serta lembaga penegak hukum seperti Kejaksaan dan BIN. Pengawasan yang ketat dilakukan dari tingkat daerah hingga pusat untuk memastikan kelancaran dan kesesuaian proyek dengan prosedur maupun ketentuan yang berlaku,” jelas Raja.

Raja menekankan bahwa pengawasan dan pendampingan yang ketat dilakukan selama pembangunan infrastruktur ini, termasuk melalui koordinasi intensif dan site visit sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi proyek. Selain memperkuat sistem kelistrikan, proyek ini juga diharapkan memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

“Proyek ini bukan hanya untuk memperkuat jaringan listrik, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan akses energi yang lebih andal kepada masyarakat,” tambah Raja.

Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari pemerintah daerah dan seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini.

“Kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan merupakan kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur ini. Saat ini, proyek masih dalam tahap pra-konstruksi, kami sedang menyelesaikan perizinan, pengadaan tanah, dan proses lelang. Kami berharap konstruksi dapat segera dimulai agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat,” tutup Raja.

 

Exit mobile version