HABAR BANJAR – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kalimantan Selatan yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 19 Juli 2025, dinamika pencalonan Ketua DPD Golkar Kalsel kian memanas. Salah satu nama yang kini mencuat kuat adalah Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman.
Hasnuryadi secara terbuka menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalsel, apabila mendapat amanah dan dukungan dari para kader partai. Hal ini ia sampaikan saat membuka kegiatan Job Fair di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Selasa (15/7).
“Jika diberi kesempatan dan mendapat dukungan, saya siap maju,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa hubungan pribadinya dengan Partai Golkar sudah terbangun sejak lama, bahkan sejak lahir. Putra dari tokoh Golkar Kalsel almarhum H. Sulaiman HB ini menyebut bahwa kecintaannya terhadap partai berlambang beringin merupakan bagian dari warisan keluarga dan komitmen politiknya.
Dukungan terhadap Hasnuryadi pun mulai bermunculan, terutama dari kader akar rumput. Ketua PK Golkar Banjarmasin Selatan, Aspiansyah, menyebut bahwa banyak kader di lapangan yang menginginkan Hasnuryadi tampil sebagai pemimpin baru Golkar Kalsel.
“Kami dengar langsung dari kader di lapangan. Aspirasi ini bukan hanya dari Banjarmasin, tapi juga dari sejumlah kabupaten,” ujarnya.
Sementara itu, kader muda Golkar, Muhammad Ridho Akbar, menilai Hasnuryadi sebagai sosok yang mampu membawa semangat baru di tubuh partai. Menurut Ridho, rekam jejak Hasnuryadi sebagai legislator, tokoh olahraga, hingga Wakil Gubernur, mencerminkan kepemimpinan yang matang dan membumi.
“Beliau punya integritas, pengalaman, dan dekat dengan masyarakat. Kepemimpinan seperti ini yang dibutuhkan Golkar untuk kembali berjaya,” ungkap Ridho.
Di sisi lain, pesaing kuat Hasnuryadi dalam bursa pencalonan adalah anggota DPR RI Bambang Heri Purnama (BHP), yang disebut-sebut telah mengantongi dukungan dari 15 suara pemilik hak pilih dari total 19. Dukungan ini berasal dari 12 DPD kabupaten/kota serta organisasi pendiri dan sayap partai seperti Kosgoro, Soksi, dan AMPG.
Meski demikian, proses pendaftaran calon belum dibuka secara resmi. Banyak pihak menilai bahwa situasi masih sangat dinamis, dan tidak tertutup kemungkinan terjadinya perubahan peta dukungan menjelang Musda.
Pengamat politik dari FISIP ULM, Arif Rahman Hakim, menilai bahwa baik BHP maupun Hasnuryadi merupakan figur ideal. Namun ia juga menekankan pentingnya pemimpin baru Golkar Kalsel untuk lebih membumi, memperbanyak program untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, serta membuka ruang yang lebih luas bagi kaum muda dan kalangan intelektual Banua.
“Ketua baru harus bisa menyatukan kekuatan partai dan mendekatkan Golkar kembali ke rakyat,” katanya.
Dengan menguatnya dukungan dari berbagai kalangan, baik senior maupun muda, Hasnuryadi Sulaiman kini menjadi salah satu figur sentral dalam kontestasi politik internal Golkar Kalsel. Musda mendatang akan menjadi penentu arah baru kepemimpinan partai di daerah ini.