HABAR BANJAR — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kalimantan Selatan pada Rabu malam, 10 September 2025, menyebabkan banjir mendadak di ruas Jalan Bypass Banjarbaru–Batulicin. Air menggenangi jalan baru tersebut hingga setinggi pinggang orang dewasa, membuat sejumlah kendaraan terjebak dan arus lalu lintas terganggu.
Video dan foto dari warga yang beredar di media sosial menunjukkan genangan air melumpuhkan sebagian ruas jalan. Sejumlah pengendara, terutama kendaraan roda dua, terpaksa memutar balik untuk mencari jalur alternatif. Beberapa informasi sempat menyebutkan bahwa banjir disertai longsor, namun hal tersebut dibantah oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Selatan.
“Tidak ada longsor. Yang terjadi adalah genangan air akibat curah hujan sangat tinggi dalam waktu singkat,” tegas Plt Kepala Dinas PUPR Kalsel, M. Yasin Toyib, saat dikonfirmasi.
Menanggapi peristiwa ini, Dinas PUPR Kalsel langsung mengambil langkah cepat dengan membangun saluran pembuangan darurat ke titik terendah di sekitar lokasi banjir. Berkat tindakan tersebut, kondisi jalan mulai membaik pada Kamis siang, dan genangan air mulai surut. Petugas lapangan juga diturunkan untuk memantau aliran air, mengecek kondisi drainase, serta memastikan keamanan pengguna jalan di titik-titik yang terdampak.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem drainase di sepanjang ruas jalan Banjarbaru–Batulicin. Selain itu, rencana peningkatan infrastruktur pendukung di titik-titik rawan banjir dan longsor juga telah disiapkan. Tiga titik utama yang menjadi perhatian meliputi Trase Bunglai, Gunung Papua, dan Kelok 12.
Proyek peningkatan jalan dan penguatan lereng akan mulai dikerjakan pada tahun 2026, dengan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 400 miliar. Saat ini, tahap perencanaan teknis masih berjalan dan ditargetkan rampung akhir 2025.
Meski tergolong jalan baru, beberapa kritik mencuat terkait minimnya fasilitas keselamatan, seperti rambu lalu lintas, penerangan jalan umum (PJU), serta guardrail. Kondisi ini semakin membahayakan pengendara saat hujan deras dan malam hari, ketika jarak pandang terbatas dan genangan air menyulitkan navigasi.
“Kami mengimbau pengguna jalan agar berhati-hati, dan sebisa mungkin menghindari ruas tersebut saat hujan deras,” ujar Yasin.
Banjir mendadak di Jalan Bypass Banjarbaru–Batulicin ini menjadi pengingat bahwa kesiapan infrastruktur menghadapi cuaca ekstrem sangat penting. Pemprov Kalsel telah menyatakan komitmennya untuk melakukan pembenahan menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Masyarakat diimbau untuk terus waspada, mengikuti informasi cuaca, dan mematuhi arahan dari pihak berwenang.