BeritaKota Banjarbaru

Sekolah di Banjarbaru Rawan Bencana, BPBD Fokus pada Sosialisasi Meski Program SPAB Belum Berjalan Penuh

14

Penulis: DK

Sekolah di Banjarbaru Rawan Bencana, BPBD Fokus pada Sosialisasi Meski Program SPAB Belum Berjalan Penuh
HABAR BANJAR
— Seiring datangnya musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Sejumlah sekolah di wilayah ini pun masuk dalam kategori rawan terdampak, sehingga perhatian terhadap upaya mitigasi di lingkungan pendidikan semakin penting.

Kepala BPBD Banjarbaru Zaini mengungkapkan, meskipun belum ada program khusus Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang direncanakan pada tahun 2025, pihaknya tetap aktif melakukan kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah yang berada di kawasan rawan bencana.

“Untuk tahun ini belum ada program formal SPAB, namun kami tetap melakukan sosialisasi kesiapsiagaan di beberapa sekolah. Di antaranya SMK 2, SMA Borneo Lestari, TK Idaman, TK Pembina Banjarbaru, serta SMK PP Banjarbaru,” jelas Zaini, Rabu (15/10).

Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya adalah sosialisasi kesiapsiagaan bencana di SMPN 12 Bangkal pada Mei lalu.

Program SPAB sendiri diatur dalam Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019, yang bertujuan meningkatkan kemampuan sekolah dalam mengantisipasi, menanggulangi, serta mengurangi risiko bencana.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalimantan Selatan, Bambang Dedy Mulyadi, menegaskan pihaknya terus memperluas edukasi mengenai pentingnya pendidikan aman bencana.

“Program SPAB di Kalsel sudah berjalan sejak 2023 dan terus kami kembangkan, mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta,” ujar Bambang, Kamis (16/10).

Ia menambahkan, BPBD Kalsel belum lama ini bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Banjar dalam pelaksanaan SPAB di wilayah Sungaitabuk dan beberapa sekolah di kawasan Hulu Sungai. Fokus kegiatan tersebut adalah simulasi penanganan banjir, evakuasi, dan pengelolaan dapur umum yang terintegrasi dengan program Desa Tangguh Bencana (Destana).

Tiga Sekolah di Banjarbaru Masuk Zona Rawan Banjir

Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru Dedy Sutoyo menyebutkan, terdapat sedikitnya tiga sekolah di wilayahnya yang tergolong rawan banjir. Dua di antaranya berada di Kecamatan Lianganggang, yakni SDN 1 Landasan Ulin Utara dan SDN 2 Landasan Ulin Barat, sedangkan satu sekolah lainnya, SDN 2 Bangkal, berlokasi di Kecamatan Cempaka yang berbatasan dengan Kabupaten Tanah Laut.

“SDN 2 Bangkal paling berisiko karena dekat bantaran sungai. Namun setelah dilakukan pengerukan sungai sekitar tiga tahun lalu, kondisinya mulai membaik,” jelas Dedy, Sabtu (18/10).

Sebagai langkah mitigasi, Dinas Pendidikan bersama instansi terkait telah melakukan berbagai perbaikan. Di SDN 1 Landasan Ulin Utara, sistem drainase yang semula tidak berfungsi maksimal kini diperbaiki dan dilengkapi dengan paving di area sekolah. Upaya serupa juga dilakukan di SDN 2 Landasan Ulin Barat.

Sementara di SDN 2 Bangkal, pemerintah melakukan rehabilitasi sungai dan peninggian area sekolah untuk mencegah genangan akibat perbedaan ketinggian dengan Jalan Mistar Cokrokusumo.

Meski program SPAB belum sepenuhnya berjalan di Banjarbaru, langkah-langkah sosialisasi dan perbaikan infrastruktur yang dilakukan menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan tangguh menghadapi bencana.

Exit mobile version