
Banjarbaru, Habarbanjar- Illegal fishing merupakan fokus penting dalam pembinaan nelayan demi menjaga ekosistem laut tetap lestari, ucap Kapolda Kalsel pada pertemuan Tema Sinergitas Penanganan Destructive Fishing di Mapolda Kalsel.
Sektor perikanan Kalimantan Selatan menjadi peran vital sebagai pendukung ketahanan pangan nasional, menghadapi krisis serius akibat praktik penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing) dan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing).
Data menunjukkan tren penurunan produksi ikan yang mengkhawatirkan, mencapai 12% dalam tujuh tahun terakhir, dari 179 ribu ton pada 2017 menjadi 158 ribu ton pada 2024.
Kewenangan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah laut hingga 12 mil, sesuai UU No. 23 Tahun 2014, berada di tangan Pemerintah Provinsi Kalsel. Namun, wilayah maritim tersebut, kini menghadapi tekanan besar dari aktivitas merusak ekosistem.
Menanggapi kondisi saat ini, Kapolda Kalsel, Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, menyoroti perlunya intervensi kolektif.
“Edukasi nelayan tentang bahaya illegal fishing menjadi fokus penting dalam memastikan pembinaan terhadap nelayan demi menjaga ekosistem laut tetap lestari,” tegas Kapolda.
Menurutnya, dampak ganda dari destructive fishing, seperti penggunaan bahan peledak atau racun, sangat merugikan.
Selain merusak ekosistem secara permanen, praktik ini juga membahayakan kehidupan nelayan dan menurunkan hasil tangkapan, yang pada akhirnya memukul ekonomi keluarga.
Di sisi lain, upaya pelestarian lingkungan dan dukungan ketahanan pangan terkendala oleh sejumlah tantangan yang dihadapi nelayan.
Rendahnya kepatuhan terhadap regulasi (NIB, SIPI, SIUP) dan keterbatasan akses permodalan, teknologi, serta sarana prasarana membuat transisi ke metode penangkapan ikan ramah lingkungan sulit dilakukan.
“Harapannya dapat diperoleh kesepahaman antara nelayan Provinsi Kalsel dan pesisir Jawa dalam memanfaatkan sumber daya alam tanpa melakukan kegiatan Destruktif Fishing yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.” tutupnya.
Penurunan produksi ikan yang signifikan ini menjadi alarm bagi semua pemangku kepentingan.
Pengawasan yang terarah dan sinergitas antarpihak adalah kunci mutlak untuk menekan praktik ilegal dan menjaga kelestarian sumber daya laut Kalsel seutuhnya.











