
HabarBanjar– Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel) memperkuat sinergisitas lintas lembaga kehutanan guna memitigasi potensi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari 2026. Fokus utama mitigasi diarahkan pada wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dinilai memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi risiko bencana.
Komitmen tersebut ditegaskan Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, dalam pertemuan koordinasi bersama sejumlah instansi kehutanan, antara lain BPDAS Barito, BPKH Wilayah V, BPHL Wilayah XI, BKSDA Kalsel, Balai Perhutanan Sosial Banjarbaru, serta Pos Gakkum Kehutanan, yang digelar di Banjarbaru. Menurutnya, pertemuan ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi peningkatan kejadian banjir, longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya.
Fathimatuzzahra menekankan perlunya langkah terukur dan koordinasi lintas sektor guna memperoleh gambaran menyeluruh terkait kondisi DAS. Upaya tersebut meliputi penguatan data, pemetaan kawasan rawan, analisis risiko DAS, serta penyusunan rencana aksi bersama yang dapat segera diterapkan di lapangan. Ia berharap hasil pertemuan ini melahirkan langkah konkret dan kolaboratif untuk menjaga stabilitas ekosistem sekaligus meminimalkan dampak bencana bagi masyarakat.
Melalui penguatan sinergi antarinstansi, Dishut Kalsel menegaskan komitmennya dalam mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. “Pengelolaan DAS memerlukan sinergi erat. Kita harus bergerak bersama agar upaya mitigasi berjalan efektif dan memberi perlindungan nyata bagi masyarakat,” tegas Fathimatuzzahra.