HABAR BANJAR – Sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan seperti Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar diguyur hujan dalam dua hari terakhir. Hujan ini diklaim sebagai hasil dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang digelar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalsel, dengan dukungan penuh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan TNI AU.
Program OMC dimulai sejak Kamis (14/8/2025) dan dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu (23/8/2025). Dalam operasinya, setiap dua hari sekali dilakukan penyemaian garam sebanyak 800 kilogram di awan yang berpotensi menghasilkan hujan. Penyemaian perdana dilakukan di wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu menggunakan pesawat Casa milik TNI AU dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang, dengan dukungan Lanud Syamsuddin Noor.
Kepala Stasiun Klimatologi Kalsel, Klaus Johannes Apoh Damanik, menyebut hujan yang turun belakangan ini merupakan bukti keberhasilan OMC. Tujuannya adalah membasahi lahan gambut agar mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Alhamdulillah, hujan mulai turun di beberapa daerah. Semoga intensitasnya terus meningkat sehingga ancaman karhutla dapat ditekan,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Intensitas hujan tercatat bervariasi, mulai dari gerimis di Banjarmasin hingga hujan deras berdurasi singkat di Banjarbaru dan Banjar. Kondisi ini dinilai cukup efektif dalam meningkatkan kelembaban lahan.
Plt Kepala BPBD Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, menilai OMC tahun ini menunjukkan hasil positif. “Lahan gambut yang tadinya kering sudah mulai basah. Meski begitu, kami tetap siaga karena potensi karhutla belum sepenuhnya hilang,” tegasnya.
Pelaksanaan OMC ini menjadi bagian dari strategi pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi musim kemarau, sekaligus wujud kolaborasi lintas instansi untuk mengantisipasi bencana karhutla di Kalsel.
